Spoiler for Sepeda Yang dimodifikasi:
Belanda kecil, luasnya tak lebih dari 41.528 sq.km. Dari luas tersebut, sekitar 24 %nya berada di bawah permukaan air laut [1]. Meskipun kecil, dalam hal inovasi, Belanda tidak kalah dengan negara lain yang lebih luas penduduknya. Salah satunya dalam hal Lingkungan Hidup.
Ketika banyak negara di dunia sedang berdebat, berunding untuk mencari solusi masalah globalyang berbeda justru terjadi di Belanda. Ketika banyak orang berteriak selamatkan bumi dari bahaya pemanasan global, Belanda telah mencuri start melakukan aksi pencegahan. Banyak inovasi unik yang dilakukan negeri tulip ini, namun ada satu yang menarik perhatian saya. Inovasi apakah itu?
Jawabannya: Bersepeda…
Ya bersepeda, mudah, murah, sekaligus menyehatkan. Masyarakat Belanda gemar bersepeda. Aktifitas penduduk sehari-hari lebih banyak dibantu oleh si roda dua tak bermesin ini ketimbang kendaraan bermesin. Sepeda adalah sarana transportasi yang paling ramah lingkungan. Kita tak perlu mengisi bensin, cukup mengisi tenaga anda agar kuat mengayuh sepeda bermil -mil jauhnya. Dengan bersepeda, otomastis bisa mengurangi pencemaran udara akibat gas buang yang ujung-ujungnya dapat memicu pemanasan global. Perawatan sepeda juga mudah, tak perlu waktu lama untuk membersihkan sepeda. Sepeda tidak memerlukan ruang yang luas alias hemat tempat. Hanya saja menggunakan sepeda berarti anda memiliki keterbatasan daya angkut. Namun hal ini tak menjadi soal jika dilakukan sedikit modifikasi pada sepeda. Bersepeda menyusuri sudut-sudut kota di Belanda sambil mengenal kultur masyarakat Belanda sepertinya dapat menjadi kegiatan menarik dan unik yang tidak boleh dilewatkan jika ingin mengenal Belanda lebih dekat.
Spoiler for Sepeda dengan kandang hewan:
Budaya gemar bersepeda masyarakat Belanda adalah hal positif yang dapat ditiru oleh setiap masyarakat di dunia. Apalagi ibu kota Belanda, Amsterdam mendapat julukan Kota Sepeda di dunia. Berpenduduk sekitar 750.000 jiwa, sebanyak 40% mobilisasi menggunakan sepeda. Tak heran jika situs virgin-vacations menempatkan kota Amsterdam diurutan teratas dari 11 kota paling bersahabat dengan sepeda di dunia. Selain itu, meski tengah dirundung krisis, minat penduduk untuk membeli sepeda tak surut. Bahkan masyarakat Belanda rela merogoh kocek mereka dalam-dalam untuk membeli sepeda. Hampir satu miliar euro atau 13,2 trilun rupiah dihabiskan warga Belanda dalam satu tahun untuk membeli sepeda. Sekitar 1,3 juta sepeda terjual di Belanda tahun 2009 lalu, dengan harga rata-rata 713 euro atau 9,4 juta rupiah per unit [2]. Maka, tak salah rasanya jika saya menjuluki masyarakat Belanda sebagai para bicycle a-holic. Aktivitas tidak lengkap tanpa sepeda.
Spoiler for Sepeda yang telah menjadilife-style masyarakat belanda:
Mungkin banyak dari anda yang masih bingung, dimana letak inovasi dari bersepeda di Negeri Kincir Angin. He..he.. jawabannya mudah, inovasi terletak pada pengelolaan kegiatan bersepeda itu. Pemerintah Belanda menyediakan jalur-jalur bersepeda yang dapat dilewati dengan aman dan nyaman tanpa takut tiba-tiba tertabrak mobil atau terserempet bus. Diatas sepeda seseorang bisa menelpon bahkan mengetik pesan, suatu hal yang dilarang jika menggunakan kendaraan bermesin. Lanjut, tidak perlu takut macet, karena sepeda mudah selap-selip apalagi sepeda punya jalur tersendiri. Yang lebih mengundang decak kagum, pemerintah Belanda serius sekali dalam pengelolaan sepeda. Contoh, Jika anda di Amsterdam, parkir sepeda di suatu tempat dan ketika anda kembali sepeda anda raib, jangan keburu panik lapor polisi. Cukup datang ke AFAC (Amsterdam Fiets Afhandle Centrale) atau Pusat Urusan Sepeda Amsterdam. Bisa jadi sepeda dipindahkan oleh petugas karena parkir sembarangan. Sepeda akan ditandai dan disimpan di kantor AFAC. Pengelolaan tidak berhenti sampai di sini, di dalam kantornya pun, sepeda yang ditilang telah dikelompokkan berdasarkan hari dan jam ditilang [3]. Cukup datang dan melaporkan waktu dan tempat kejadian, petugas akan mencari di database jadi tidak perlu pusing.
Spoiler for Sepeda ditandai:
Spoiler for Sepeda-sepeda yang ditilang:
Agaknya semua masyarakat dunia dapat bercermin dari Belanda, negeri yang kini terancam kenaikan permukaan air laut, telah mengajarkan kita tentang cara mencintai lingkungan serta mengajarkan cara mudah namun berdampak besar dalam mencegah pemanasan global.
Dengan bersepeda berarti mengurangi polusi udara, polusi udara berkurang berarti menurunkan derajat ancaman pemanasan global. Berkurangnya panas berarti meningkatkan kenyamanan hidup kini dan nanti. Semangat dari Belanda: bersepedalah! untuk hidup yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment